GD

Bedanya Ngaji Dulu dan Sekarang

KH. Dr. Agus Zainal Arifin, M.Kom (Waketum RMI NU, Dekan FT Informatika ITS)

Sumber: WAG, Desember 2017

 

Kebetulan saya mengajar komputer dan sekaligus mengajar mengaji. Dan kebetulan juga sering menerima pertanyaan yang challenging. Ternyata makin ke sini pertanyaan di bidang komputer makin canggih. Tapi makin ke sini pertanyaan di bidang agama makin primitif.

Ngaji jaman dulu pertanyaannya sampai wilayah haqiqat, ma’rifat, perbedaan ainul yaqin dan haqqul yaqin, strategi penyeimbangan roja’ dan khouf, dan pertanyaan canggih lainnya.

Ngaji jaman NOW pertanyaannya tidak jauh-jauh dari kebolehan merayakan tahun baru, haruskah meniru sistem kekhalifahan jaman kuno, bolehkah pakai vaksin, perlukah hari ibu diperingati, dan pertanyaan primitif lainnya. Arek Suroboyo menyebutnya “Gak Mbois Blas”. Kalau diajak cerita yang agak tinggi sedikit, malah penjelasan saya diselai dengan sharing hoax-hoax dari luar. Padahal dengan akal yang bekerja normal saja, hoax semacam itu dapat langsung kita delete, tanpa perlu konfirmasi kepada siapapun. Sebuah tantangan ngaji jaman NOW.