GD

Orang Miskin yang Terjebak Dunia

Alkisah ada nelayan miskin hidup sebagai guru tasawuf, bila dapat ikan hanya diambil kepalanya selebihnya dibagikan ke orang2 miskin.

Hatinya gelisah ada sesuatu yang hilang, maka dia utus muridnya untuk menemui gurunya Ibnu al Arabi. Sang murid kaged ternyata Ibnu al Arabi itu kaya raya, rumahnya seperti Istana. Dia pun berpikir “Bagaimana orang rumahnya semewah ini bisa jadi ahli tasawuf”.

Dia tunggu Al Arabi di ruang tamu, tidak lama Ibnu al Arabi keluar langsung memberi nasihat
” Gurumu itu hidupnya terkurung dunia”
Semakin bingung dia, gurunya yg teramat miskin dibilang terkurung dunia oleh ulama yg kaya raya

Dia pun pulang dgn hati galau, kemudian pesan Al Arabi disampaikan ke gurunya. Sang Guru yg Miskin menangis tersendat sambil berujar
“Nasihat dia itu benar, setiap aku makan kepala ikan selalu aku bayangkan makan daging ikan yg utuh, berarti aku tdk ikhlas dlm berbagi. Sedang al Arabi yg kaya raya pikirannya tdk terpengaruh oleh Hartanya seperti Nabi Sulaiman”.
Masya Allah.

Kekayaan, serba kelebihan, kemuliaan, kepuasan itu ada di hati. Maka akan terasa hidup cukup & bersyukur dan luas

Kemiskinan, kekurangan, kehinaan, kegalauan itu terletak di pikiran. Maka hidup akan terasa sempit, penuh sesak dan tanya