GD

Potongan Cerita dari Kyai Sahal Mahfudh, ketika beliau belajar di Madrasah/Pesantren

Oleh: Prof. M. Nuh. ” Menyemai Kreator Peradaban”

(kutipan kecil saya sbg Inspirasi di hari Guru Nasional)

 

“Sewaktu belajar di Madrasah, saya pernah bertanya kepada guru yg biasa mengajar di kelas. Sang guru berusaha jawab pertanyaan saya. Tiba-tiba ia matanya berkaca-kaca. Ia sadar, bhw penjelasannya tidak memuaskan saya. Ia tak mampu memberikan pemahaman lebih dari itu. Esoknya, dengan penuh kasih sayang dia gandeng tanganku menghadap kepala madrasah yg dipandang lebih senior dan mumpuni. Kepala madrasah juga ternyata tidak mampu menjawab secara memuaskan. Mereka berdua pun memohon maaf. Pelupuk mata mereka sembab oleh air mata. Saya benar-benar berterima kasih atas upaya tulus mereka.

Saya pun melanjutkan belajar dari satu pesantren ke pesantren yg lain. Pertanyaan saya semua satu per satu kian terjawab. Makin lama makin luas dan dalam. Sepulang dari pesantren dan saya pulang kampung, dua guru madrasah itu mendatangi saya. Mereka masih ingat pada pertanyaan saya yg dulu saya ajukan bertahun silam.
Kini giliran mereka minta saya menjelaskan jawabannya. Mereka mengangguk-anggun dan berterima kasih kepada saya”. ….,
“…. saat ini, masih kah ada sosok guru spt itu ?. .., demikian tanya Kyai Sahal Mahfudh, saat menutup cerita masa belajar dulu…..